Senin, 05 September 2016

Fotometer

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sebelum elemen peka cahaya elektronik dikembangkan, fotometri dilakukan oleh estimasi oleh mata relatif fluks bercahaya dari sumber dibandingkan dengan sumber standar. Yang photometer ditempatkan sedemkian rupa sehinga illuminance dari sumber yang diteliti adalah sama dengan yang standar sebagai sama illuminance sumber dapat dinilai oleh mata. Fluks bercahaya relative kemudian dapat dihitung sebagai iluminance berkurang secara proposional dengan kebaikan kuadrat jarak. Sebuah photometer terdiri dari kertas dengan tempat minyak, yang rmembuat kertas tampak sedikit lebih transparan, bila tempat tidak terlihat baik dari sisi illuminance dari kedua belah pihak adalah sama.

1.2  Rumusan Masalah
·      Apa pengertian fotometer?
·      Bagaimana prinsip kerja alat fotometer?
·      Apa tujuan pemeriksaan menggunakan alat fotometer?
·      Bagaimana cara kerja alat fotometer?
·      Bagaimana skema / bagian-bagian alat fotometer?
·      Bagaimana interpretasi hasil alat fotometer?
·      Bagaimana gambar alat fotometer?








BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Fotometer
Fotometer berasal dari kata “fhoto” yang berarti sinar dan “meter” alat pengukur.Fotometer merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.Polarimetri adalah meteode yang digunakan untuk analisis komponen.
Alat fotometer pada prinsipnya memiliki kesamaan seperti spektrofotometer, yang membedakan hanyalah penggunaan filter sebagai monokromatornya. Filter hanya digunakan untuk meneruskan cahaya namun dapat juga menyerap sumber radiasi dari gelombang lain. Penggunaan fotometer lebih sering digunakan untuk kebutuhan laboratorium klinis (analisa darah).

2.2    Prinsip Kerja Alat Fotometer
Sampel yang telah diinkubasi kemudian disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh sinar cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa peristaltik menuju ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus dimasukkan dalam inkubator. Hal ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.

2.3    Tujuan Alat Pemeriksaan
Untuk menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Biasanya untuk menentukan pemeriksaan faal hati dan faal ginjal dalam darah.
2.4    Cara Kerja Alat Fotometer

a)    Persiapan Sample :
1.    Fotometer disambungkan dengan sumber arus listrik 220 volt.
2.    Tekan tombol power on.
3.    Instrumen dibiarkan stabil dengan didiamkan sekitar 10 menit.
4.    Selang peristaltic dan pompa dihubungkan.
5.    Sebelum digunakan untuk analisis sample, alat dicuci dahulu dengan aquabidea dengan cara selang aspirator dicelupkan ke dalam aquabides, lalu tekan tombol washing pada monitor. Aquabides akan terhisap ke dalam alat dan dilakukan proses pencucian. Pencucian dilakukan untuk mendorong gelembung-gelembung udara atau kontaminan yang terdapat di dalam selang untuk masuk ke pembuangan. Pencucian dilakukan 10 kali.

b)    Pengukuran Sample :
1.    Sample diinkubator selama 5-10 menit.
2.    Ukurlah blanko, sample, dan standar.
3.    Lakukan set up pada suhu kuvet.
4.    Blanko akan dihisap dan dianalisis hingga keluar struk data.

c)    Cara Mematikan :
1.    Cuci dengan disinfektan 10% (deterjen dan aquades).
2.    Dibilas dengan aquabides 10 kali.
3.    Setelah itu, dicuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan kering. 
4.    Selang peristaltic dikembalikan pada keadaan semula.
5.    Alat dibersihkan dengan tisu dan tutup dengan plastic yang telah disediakan agar terhindar dari debu dan kotoran.
6.    Alat diputuskan dari power supply.

2.5    Skema / Bagian-Bagian Alat Fotometer
1.    Selang aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2.    Pompa peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3.    Kuvet untuk tempat meletakkan sample.
4.    Inkubator untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar hasilnya sempurna.
5.    Waste (pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis oleh fotometer.
6.    Selang peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.

2.6    Interpretasi Hasil Alat Fotometer
Hasil yang muncul pada alat fotometer biasanya berupa angka.

2.7    Gambar Alat Fotometer

Gambar 1. Fotometer 4010
Gambar 2.  Fotometer 5010




















BAB III
PENUTUP

1.1    Kesimpulan
Fotometer digunakan untuk pemeriksaan faal hati dan faal ginjal. Fotometer digunakan guna untuk mengetahui pemeriksaan SGOT, SGPT, kolesterol, gula darah, dan pemeriksaan serum / plasma lainnya. Cara kerja fotometer memanfaatkan cahaya, sama seperti spektrofotometer yang memanfaatkan cahaya. Hanya saja yang membedakan hanyalah penggunaan filter sebagai monokromatornya. Fotometer juga memerlukan pemeliharaan yang cukup rumit, seperti :
1.    Alat ditempatkan pada ruangan bersuhu dan kelembaban tetap (ber-AC).
2.    Alat ditempatkan pada meja yang datar dan permanen.
3.    Sebelum dan setelah menggunakan instrument tesebut, harus dicuci minimal 10 kali.
4.    Setelah digunakan, selang peristaltic harus dikembalikan pada keadaan semula.
5.    Instrumen harus dibersihkan dari debu.
6.    Jika terjadi kerusakan, hubungi agen atu supplier.

1.2    Saran















DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar