BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebelum elemen peka cahaya
elektronik dikembangkan, fotometri dilakukan oleh estimasi oleh mata relatif
fluks bercahaya dari sumber dibandingkan dengan sumber standar. Yang photometer
ditempatkan sedemkian rupa sehinga illuminance dari sumber yang diteliti adalah
sama dengan yang standar sebagai sama illuminance sumber dapat dinilai oleh
mata. Fluks bercahaya relative kemudian dapat dihitung sebagai iluminance
berkurang secara proposional dengan kebaikan kuadrat jarak. Sebuah photometer
terdiri dari kertas dengan tempat minyak, yang rmembuat kertas tampak sedikit
lebih transparan, bila tempat tidak terlihat baik dari sisi illuminance dari
kedua belah pihak adalah sama.
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa pengertian fotometer?
·
Bagaimana prinsip kerja alat fotometer?
·
Apa tujuan pemeriksaan menggunakan alat fotometer?
·
Bagaimana cara kerja alat fotometer?
·
Bagaimana skema / bagian-bagian alat fotometer?
·
Bagaimana interpretasi hasil alat fotometer?
·
Bagaimana gambar alat fotometer?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Fotometer
Fotometer berasal dari kata “fhoto”
yang berarti sinar dan “meter” alat pengukur.Fotometer merupakan peralatan
dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya
suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena
alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum
atau plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat
interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau
zat warna yang dilewatinya.Polarimetri adalah meteode yang
digunakan untuk analisis komponen.
Alat fotometer pada prinsipnya memiliki kesamaan
seperti spektrofotometer, yang membedakan hanyalah penggunaan filter sebagai
monokromatornya. Filter hanya digunakan untuk meneruskan cahaya namun dapat
juga menyerap sumber radiasi dari gelombang lain. Penggunaan fotometer lebih
sering digunakan untuk kebutuhan laboratorium klinis (analisa darah).
2.2
Prinsip Kerja Alat Fotometer
Sampel yang telah diinkubasi
kemudian disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca
oleh sinar cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa peristaltik
menuju ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus dimasukkan dalam inkubator.
Hal ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.
2.3
Tujuan Alat Pemeriksaan
Untuk
menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma.
Biasanya untuk menentukan pemeriksaan faal hati dan faal ginjal dalam darah.
2.4
Cara Kerja Alat Fotometer
a)
Persiapan Sample :
1.
Fotometer disambungkan dengan
sumber arus listrik 220 volt.
2.
Tekan tombol power on.
3.
Instrumen dibiarkan stabil
dengan didiamkan sekitar 10 menit.
4.
Selang peristaltic dan pompa
dihubungkan.
5.
Sebelum digunakan untuk analisis
sample, alat dicuci dahulu dengan aquabidea dengan cara selang aspirator
dicelupkan ke dalam aquabides, lalu tekan tombol washing pada monitor.
Aquabides akan terhisap ke dalam alat dan dilakukan proses pencucian. Pencucian
dilakukan untuk mendorong gelembung-gelembung udara atau kontaminan yang
terdapat di dalam selang untuk masuk ke pembuangan. Pencucian dilakukan 10
kali.
b)
Pengukuran Sample :
1.
Sample diinkubator selama 5-10
menit.
2.
Ukurlah blanko, sample, dan
standar.
3.
Lakukan set up pada suhu kuvet.
4.
Blanko akan dihisap dan
dianalisis hingga keluar struk data.
c)
Cara Mematikan :
1.
Cuci dengan disinfektan 10%
(deterjen dan aquades).
2.
Dibilas dengan aquabides 10
kali.
3.
Setelah itu, dicuci dengan
udara agar alat yang dilalui cairan akan kering.
4.
Selang peristaltic dikembalikan
pada keadaan semula.
5.
Alat dibersihkan dengan tisu
dan tutup dengan plastic yang telah disediakan agar terhindar dari debu dan
kotoran.
6.
Alat diputuskan dari power
supply.
2.5
Skema / Bagian-Bagian Alat Fotometer
1.
Selang aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2.
Pompa peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3.
Kuvet untuk tempat meletakkan sample.
4.
Inkubator untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar hasilnya
sempurna.
5.
Waste (pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis oleh fotometer.
6.
Selang peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic dan
menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.
2.6
Interpretasi Hasil Alat Fotometer
Hasil
yang muncul pada alat fotometer biasanya berupa angka.
2.7
Gambar Alat Fotometer
Gambar 1. Fotometer
4010
Gambar 2. Fotometer 5010
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Fotometer digunakan untuk
pemeriksaan faal hati dan faal ginjal. Fotometer digunakan guna untuk
mengetahui pemeriksaan SGOT, SGPT, kolesterol, gula darah, dan pemeriksaan
serum / plasma lainnya. Cara kerja fotometer memanfaatkan cahaya, sama seperti
spektrofotometer yang memanfaatkan cahaya. Hanya saja yang membedakan hanyalah
penggunaan filter sebagai monokromatornya. Fotometer juga memerlukan
pemeliharaan yang cukup rumit, seperti :
1.
Alat ditempatkan pada ruangan
bersuhu dan kelembaban tetap (ber-AC).
2.
Alat ditempatkan pada meja yang
datar dan permanen.
3.
Sebelum dan setelah menggunakan
instrument tesebut, harus dicuci minimal 10 kali.
4.
Setelah digunakan, selang
peristaltic harus dikembalikan pada keadaan semula.
5.
Instrumen harus dibersihkan
dari debu.
6.
Jika terjadi kerusakan, hubungi
agen atu supplier.
1.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar