A.
JUDUL
HIGH
PERFORMANCE LIQIUD CHROMATOGRAPH (HPLC)
HPLC adalah singkatan dari High
Performance Liquid Chromatography, yaitu alat yang berfungsi mendorong analit
melalui sebuah kolom dari fase diam ( yaitu sebuah tube dengan partikel bulat
kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan memompa cairan (fase bergerak)
pada tekanan tinggi melalui kolom. HPLC secara mendasar merupakan perkembangan
tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut yang menetes
melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan
400 atm. Ini membuatnya lebih cepat.
HPLC memperbolehkan penggunaan
partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom
yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase
diam dan molekul-molekul yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang
lebih baik dari komponen-komponen dalam campuran.Sampel yang akan dianalisis
dijadikan dalam volume yang kecil dari fase bergerak dan diubah melalui reaksi
kimia oleh fase diam ketika sampel melalui sepanjang kolom. Tujuan penggunaan
alat ini adalah mengetahui kadar asam organik.
Banyak dari pengubahan tergantung dari
sifat alami analit, fase diam, dan fase bergerak. Waktu saat analit keluar dari
ujung kolom disebut waktu retensi dan merupakan suatu karakteristik yang unik
dari tiap analit. Penggunaan dari tekanan menaikkan kecepatan linear memberikan
lebih sedikit waktu bagi analit untuk berdifusi, dan menghasilkan chromatogram.
Pelarut yang banyak digunakan yaitu air dan zat-zat organik seperti methanol.
Jika sampel mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi dulu kemudian
di-treatment sehingga berupa larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi
dan bening, karena syarat sampel yang dapat dianalisa menggunakan HPLC adalah
harus tidak ada endapan dan harus bening.
B.
TUJUAN
Mengetahui kadar asam organik.Memisahkan
komponen berdasarkan pada fase gerak dan fase diamnya dan dapat didasarkan juga
prinsipnya padak kromatografi kolom. bahkan Komponen berdasarkan pada fase
gerak dan fase diamnya dan dapat didasarkan juga prinsipnya pada kromatografi
kolom.
C.
PRINSIP
KERJA
Pada
dasarnya prinsip kerja HPLC sama dengan kromatografi lapis tipis dan
kromatografi kolom, yang membedakan adalah fasa diam yang digunakan pada HPLC
memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga luas permukaan besar sehingga
keseimbangan antar fasa menjadi lebih baik dan efisien.
Pada
HPLC tekanan yang tinggi menyebabkan fasa gerak dapat bergerak lebih cepat
sehingga difusi menjadi sekecil-kecilnya. Ukuran butir kecil pada fasa diam dan
tekanan yang tinggi pada fasa gerak pada kromatografi kolom cair secara teori
akan menghasilkan pemisahan yang sebaik-baiknya.
D. SKEMA
ATAU BAGIAN-BAGIAN ALAT DAN FUNGSINYA
Keterangan
:
1. Botol pelarut (reservoir)
Botol
untuk fase gerak (mobile phase) dapat berisi campuran eluen atau eluen murni
disesuaikan dengan kepentingan analisa.
2. Pompa (pump)
Pompa
berfungsi untuk memompa baik eluen dan sampel yang disuntikan melalui injektor.
Sebagian besar pompa HPLC memiliki keluaran tekanan (output pressure) 1000-6000
psi dan mampu menghasilkan aliran sampai 20 mL/menit.
3. Injektor (injector)
Injektor
adalah tempat untuk menyuntikan sampel ke dalam kolom. Sampel yang akan
dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan
disturbansi yang minimum dari material kolom.
4. Kolom (coloum)
Kolom
merupakan bagian yang sangat penting dari disebut cartridge, ada pula yang
terbuat dari stainless steel. Kolom terdiri dari fase diam (oktil, oktadesil,
fenil, nitril, amin, dll) yang terikat secara kimia dengan partikel-partikel
silika berpori yang terdapat dibagian dalam kolom.Berhasil atau gagalnya suatu
analisis tergantung pada pemilihan kolom dan kondisi percobaan yang sesuai.
Kolom
dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1)
Kolom
analitik : Diameter dalam 2 -6 mm. Panjang kolom tergantung pada jenis material
pengisi kolom. Untuk kemasan pellicular, panjang yang digunakan adalah 50 -100
cm. Untuk kemasan poros mikropartikulat, 10 -30 cm. Dewasa ini ada yang 5 cm.
2)
Kolom
preparatif: umumnya memiliki diameter 6 mm atau lebih besar dan
panjang kolom 25 -100 cm. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya
dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih
tinggi, terutama untuk kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi.
Pengepakan kolom tergantung pada model KCKT yang
digunakan (Liquid Solid Chromatography, LSC; Liquid Liquid
Chromatography, LLC; Ion Exchange Chromatography, IEC,
Exclution Chromatography, EC)
5. Detektor (detector)
Detektor
yang paling banyak digunakan adalah detector ultra violet (UV)/Visible,
fluorometer (terutama untuk zat yang memiliki panjang gelombang eksitasi dan
emisi) dan detektor indeks bias.
Suatu
detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di dalam kolom
(analisis kualitatif) dan menghitung kadamya (analisis kuantitatif). Detektor
yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi, gangguan (noise) yang rendah,
kisar respons linier yang luas, dan memberi respons untuk semua tipe senyawa.
Suatu kepekaan yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur
sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh. Detektor
KCKT yang umum digunakan adalah detektor UV 254 nm. Variabel panjang gelombang
dapat digunakan untuk mendeteksi banyak senyawa dengan
range yang lebih luas. Detektor indeks refraksi juga digunakan secara luas,
terutama pada kromatografi eksklusi, tetapi umumnya kurang sensitif
jika dibandingkan dengan detektor UV.
6. Komputer (PC) dan Printer
Komputer
berisi software pengolahan data yang menampilkan grafik dari pembacaan
absorbansi sampel terhadap perubahan waktu. Grafik hasil pembacaan disebut
kromatogram.
E. CARA
KERJA
1. Semua
komponen dari HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) dihubungkan terlebih
dahulu ke power supply.
2. Pompa atau kompresor dinyalakan.
3. Detektor
dinyalakan, komputer dinyalakan, printer dinyalakan karena untuk mengeprint
hasil langsung. Tunggu hingga 15 menit terlebih dahulu.
4. Lampu yang berwarna merah menyala pada saat
dinyalakan, ketika sudah menyala barulah berwarna hijau.
5. Setelah komponen menyala, LC solution yang
terdapat dalam komputer dibuka, karena hanya ada satu LC maka klik LC no 1.
6. Setelah
itu akan muncul bagian pengaturnya cara pengaturannya yaitu klik metode,
kemudian instrument, parameter seperti komposisi eluen, laju aliran, detektor,
dan lamanya waktu analisis diatur.
7. Dalam
pengaturan, diatur secara bertahap tidak boleh langsung sesuai dengan yang
diinginkan.
8. Mode pada software LC solution terdapat 2
pilihan yaitu, pertama iso kratik, iso kratik adalah pengaturan dimana eluen
dari awal sampai akhir penggunaan eluen akan sama. Kedua adalah gradien, yaitu
ada tingkatan dimana eluen untuk elusinya dirubah.
9. Klik
detektor uv pada panjang gelombang 254 nm, klik end time. Perhatikan pembacaan
detektor.
10. cara
penginjeksian sampel dilakukan. Penginjeksian sampel dimulai dengan syringe
atau alat penginjeksian dibersihkan terlebih dahulu, kemudian setelah bersih
dicuci dengan pelarut yang akan digunakan.
11. Klik
single star, injeksi run lalu equation information.
12. Terdapat
dua pilihan dalam penginjeksian yaitu automatic sample atau mengambil sendiri
sampel, atau menginject dengan sendirinya, dan yang kedua adalah injection
volume (jumlah sampel yang ingin diinjeksikan).
Pada
peroses peninjeksian syringe dimasukkan pada bagian injeksi secara tegak dan jangan
sampai jarumnya bengkok.
13. Kemudian
tombol pada tempat injeksi diputar ke arah load, keluarkan cairan, dan terakhir
putar ke arah injek, lalu keluarkan jarum secara hati-hati.
Diagram alir HPLC
Adapun cara untuk melihat seluruh
prosesdiagram alir HPLC, antara lain:
a.
Injeksi sample
Proses ini meliputi tekanan,
tidak sama halnya dengan kromatografi gas.
b.
Waktu retensi
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju
detektor Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan
sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu.
Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda.
c.
Detektor
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.
Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan
ultra-violet.
d.
Interpretasi output dari detector
Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana
masing-masing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor
dan menyerap sinar UV. Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah
X yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui
layar komputer. Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar
(sangat sederhana).Jika larutan X kurang pekat, area dibawah puncak akan
berkurang meskipun waktu retensi akan sama
F.
INTERPRETASI HASIL
Interpretasi hasil HPLC
berupa angka dan kurva.
G.
GAMBAR
ALAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar